⚽ Cara Menghitung Jejak Karbon

Menghitungjejak karbon (Carbon Footprint), apa lagi itu?. Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi, peristiwa (event), produk atau individu. Emisi karbon (CO2) yang kita hasilkan berasal dari berbagai aktifitas sehari-hari seperti penyalaan lampu dan peralatan listrik, pola makan, dan cara bepergian. Tahukah kamu bahwa aktivitas sehari-hari yang kita jalani berpotensi meninggalkan jejak karbon? Apakah kamu juga tau jika jejak karbon tersebut adalah sebab utama terjadinya perubahan iklim? Sebelum jauh membahas apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jejak karbon, tentunya kita perlu memahami apa itu jejak karbon. Ibarat kata, untuk menang, kamu harus bisa mengenali musuhmu terlebih dahulu nih! Makanya, yuk simak penjelasan tentang jejak karbon di bawah ini agar kamu, aku, dan kita, lebih mudah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon! Tahukah kamu apa itu jejak karbon? Simak penjelasannya di bawah ini! Pengertian carbon footprint menurut Wiedman dan Minx 2008 adalah ukuran dari jumlah total emisi karbondioksida secara langsung maupun tidak langsung yang disebabkan oleh suatu kegiatan. Sedangkan menurut Ardinsyah 2009 jejak karbon adalah suatu ukuran dari aktivitas manusia yang menimbulkan dampak kepada lingkungan, yang diukur dari seberapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, biasanya dihitung dengan unit CO2. Sederhananya, jejak karbon atau carbon footprint adalah akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Baik itu secara individu, keluarga, atau kelompok manusia yang lebih besar. Mengingat, beberapa aktivitas manusia seperti pembakaran gas, minyak, dan batubara melepaskan karbon dioksida CO2 ke atmosfer. Menurut Arisandi, setiap tahunnya konsentrasi karbon dioksida di udara terus mengalami peningkatan, di mana secara otomatis hal tersebut menyebabkan suhu bumi juga meningkat Arisandi, 2011, dalam Wiratama dkk, 2016. Pendek kata, semakin tingginya aktivitas yang kita lakukan, maka makin tinggi jejak karbon yang kita tinggalkan. Lantas, apa saja aktivitas keseharian kita yang tanpa disadari menyumbang jejak karbon di udara? Berikut ini penjelasan lengkapnya. Baca juga Mengenal Apa Itu Lapisan Ozon dan Peran Pentingnya bagi Mahkluk Hidup 2022 Infografis tentang jejak karbon oleh LindungiHutan. Pengguanaan beberapa jenis kendaraan ternyata menghasilkan emisi yang menyumbang jejak karbon atau carbon footprint. Jejak karbon berasal dari berbagai sektor-sektor kehidupan yang mana setiap sektor menghasilkan carbon footprint yang berbeda-beda. Di antara sektor-sektor tersebut, sektor rumah tangga menjadi salah satu penghasil emisi terbesar. Berdasarkan data tahun 2021 oleh Institute for Essential Service Reform IESR, sektor rumah tangga di Indonesia menyumbang 3,8% karbon CO2 langsung, serta 20,7% karbon CO2 tidak langsung. Akumulasi jumlah emisi yang dihasilkan adalah 0,58 ton CO2/kapita, di mana jumlah tersebut jauh dari rata-rata angka dari aksi iklim menuju net zero Rusyda Al Latifa, 2022. Sementara itu, melansir dari di Kanda, aktivitas rumah tangga masyarakatnya menghasilkan 42% emisi gas rumah kaca. Aktivitas-aktivitas rumah tangga yang termasuk jejak karbon adalah sebagai berikut 1. Konsumsi Makanan Mengonsumsi makanan dengan proses produksi yang panjang seperti produk susu dan daging ternyata menyumbang emisi yang sangat tinggi. Kontribusi emisi dari kegiatan produksi pangan tersebut bahkan mencapai 83%. Itu jauh lebih rendah dibanding dengan kegiatan transportasi pangan yang menyumbang sekitar 11% emisi Greg McDermid, 2020. Karenanya, cara mengurangi jejak karbon untuk masalah ini adalah dengan mengurangi konsumsi daging dan produk susu. Memilih konsumsi makanan lokal dan mengurangi konsumsi pangan impor juga dapat memangkas emisi karbon. 2. Transportasi yang Kita Gunakan Jenis kendaraan yang kita gunakan untuk menunjang aktivitas kita ternyata berkontribusi dalam menyumbang jejak karbon. Selain jenis kendaraan, itu bergantung pada bahan bakar yang digunakan, serta jarak yang ditempuh. Jika kita semakin sering menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, maka makin tinggi juga jejak karbon yang kita tinggalkan. Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi di sektor transportasi adalah memakai angkutan umum jika jarak yang dituju cukup jauh, dan memakai sepeda jika tempat tujuan dekat. Apabila perjalanan mengharuskan membawa kendaraan pribadi gunakanlah kendaraan yang kecil dan konsumsi bahan bakarnya tidak boros. 3. Bagaimana Kita Menggunakan Energi Listrik Kemajuan teknologi memang membuat kehidupan sehari-hari kita semakin mudah. Terutama dengan ditemukannya alat-alat teknologi yang seolah tidak ada habisnya. Namun nyatanya, kemudahan yang kita dapatkan harus dibayar mahal dengan emisi karbon yang dihasilkan. Umumnya, alat-alat teknologi yang ada di rumah kita masih menggunakan energi listrik berbahan bakar fosil. Tentunya hal demikian menjadi penyebab jejak karbon terus meningkat. Karena sekali lagi, untuk setiap pembakaran gas berbahan karbon akan melepaskan CO2 ke udara. Untuk itu, menggunakan listrik secara bijak dengan mematikannya saat tidak digunakan sangat membantu mengurangi jejak karbon. Terlebih jika hal tersebut dilakukan secara kontinu. Seperti yang telah dipaparkan di atas, jejak karbon yang dihasilkan oleh kegiatan manusia menyebabkan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer terus meningkat. Peningkatan konsentrasi CO2 tersebut berdampak pada perubahan iklim atau pemanasan global. Saat ini perubahan iklim memang menjadi permasalahan paling serius. Meskipun rentetan dampaknya semakin nyata dan begitu mengerikan, tahun ke tahun bumi terus mengalami peningkatan suhu. Keadaan semakin diperparah dengan kerusakan hutan yang juga mengalami percepatan. Jika kondisi demikian terus terjadi, kelaparan, cuaca ekstrem, bencana, muncul wabah-wabah baru, penurunan sumber daya alam, dan puncaknya adalah terjadinya kepunahan massal benar-benar akan terjadi. Namun kabar baiknya adalah dunia sudah mulai mendeteksi dan sadar akan krisis iklim yang melanda bumi ini. Hal tersebut dibuktikan dengan mitigasi-mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dunia dalam mengurangi emisi karbon. Salah satunya adalah penetapan pajak karbon yang telah diterapkan di beberapa negara. Finlandia merupakan negara pertama yang mengadopsi pajak karbon sejak tahun 1990. Kemudian, 16 negara lainnya menyusul, seperti Irlandia, Jepang, Inggris, Chili, Portugal, Singapura, dan lainnya. Indonesia sendiri mulai mengenakan pajak karbon sejak April tahun ini. Itu diatur dalam Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan UU HPP, dan telah disahkan oleh DPR pada 6 Oktober 2021. Pengenaan pajak karbon adalah salah satu upaya untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca. Pajak karbon sendiri adalah upaya mengurangi konsentrasi gas rumah kaca dengan mengenakan pajak untuk setiap produk yang menghasilkan emisi karbon. Penetapan pajak karbon juga diharapkan dapat menstimulus masyarakat untuk beralih dari aktivitas yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar ramah lingkungan Wijaya, 2022. Selain pajak karbon, terdapat beberapa penemuan inovatif tiap negara untuk mengurangi jejak karbon. Misalnya, pohon sintetis di Colorado, Amerika, yang dapat menyerap CO2 seribu kali lipat dari pohon alam. Selain itu, ada rumah pintar di Fukuoka, Jepang, yang energi listriknya datang dari angin dan cahaya matahari. Tak kalah dengan negara maju di atas, Indonesia melalui Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi mengembangkan kolam dengan mikroalga sebagai penangkap karbon yang efektif Tempo, 2022. Baca juga 8 Jenis Polutan Berbahaya bagi Kesehatan Manusia, Debu juga Termasuk Loh! Pengertian jejak karbon carbon footprint. Kegunaan Karbon Kalkulator “Imbangi” untuk Menghitung Jejak Karbon Mungkin terbesit dipikiran, berapa banyak ya jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas harian kita. Jadi, LindungiHutan memiliki karbon kalkulator yang bernama Imbangi. Kegunaannya, agar kita tahu dari segala aktivitas yang kita lakukan ternyata menghasilkan karbon yang berdampak buruk bagi bumi. Dengan Imbangi, kita bisa menebus karbon yang selama ini kita hasilkan dengan menanam sejumlah pohon sebagai penyerap karbon. Manusia tidak dapat menyerap karbon, oleh karena itu kita memanfaatkan pohon untuk menyerap karbon yang ada di bumi ini. Istilahnya simbiosis mutualisme, pohon menyerap karbon dan mengeluarkan oksigen dalam proses fotosintesis, sedangkan manusia membutuhkan oksigen untuk bernafas. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas kita tidak akan lepas dari menghasilkan jejak karbon. Meski demikian, kita masih punya kesempatan untuk berkontribusi menguranginya. Langkah kecil untuk menyelamatkan bumi yang bisa dimulai dari diri, dan rumah kita. FAQ Apa yang dimaksud dengan jejak karbon? Jejak karbon carbon footprint adalah akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Semakin tingginya aktivitas yang kita lakukan, maka makin tinggi jejak karbon yang kita tinggalkan, dan akan semakin panas juga suhu bumi di atmosfer. Bagaimana dampak jejak karbon? Jejak karbon yang dihasilkan oleh kegiatan manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2. Hal ini berdampak pada perubahan iklim atau pemanasan global. Apa saja aktivitas yang menghasilkan jejak karbon? Jejak karbon berasal dari berbagai sektor-sektor kehidupan yang mana setiap sektor menghasilkan carbon footprint yang berbeda-beda. Salah satu penyebab jejak karbon tertinggi adalah kegiatan di sektor rumah tangga. Meliputi makanan yang kita konsumsi, kendaraan yang kita gunakan, energi-energi listrik yang kita pakai, serta sampah yang kita buang. Referensi dan rujukan yang digunakan dalam tulisan ini Penulis Maswanajih dan Ana Salsabila Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan, Upayakan Dampak Baik Bagi Bumi LindungiHutan telah dipercaya 40 ribu sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, trasnparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Metode: Penanggalan Radiokarbon. ( Mengukur usia hingga 14.300 tahun ) Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan usia bangunan maupun benda-benda kuno di bidang arkeologi adalah penanggalan radiocarbon (radiocarbon dating). Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Willard F. Libby pada tahun 1940 di Institute for Nuclear Studies
Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, produk, atau organisasi. Semua kegiatan manusia seperti transportasi, produksi listrik, dan konsumsi makanan menghasilkan emisi gas rumah kaca, yang pada akhirnya berkontribusi pada perubahan iklim. Oleh karena itu, menghitung jejak karbon adalah langkah penting dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif kegiatan manusia pada lingkungan. Artikel ini akan membahas cara menghitung jejak karbon dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda. Metode Penghitungan Jejak Karbon 1. Metode Bottom-up Metode bottom-up adalah metode penghitungan jejak karbon yang paling sering digunakan. Metode ini melibatkan pengukuran langsung emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, seperti transportasi atau produksi listrik. Metode bottom-up memerlukan data yang sangat rinci, termasuk jenis bahan bakar yang digunakan, jumlah bahan bakar yang digunakan, dan efisiensi energi dari peralatan yang digunakan. Metode bottom-up sangat akurat dan dapat digunakan untuk mengukur jejak karbon dari aktivitas yang sangat spesifik. 2. Metode Top-down Metode top-down melibatkan pengukuran emisi gas rumah kaca pada tingkat nasional atau global dan kemudian memperkirakan kontribusi suatu aktivitas terhadap emisi tersebut. Metode top-down lebih mudah dilakukan daripada metode bottom-up karena memerlukan sedikit data yang sangat detail. Namun, metode top-down kurang akurat daripada metode bottom-up karena tidak memperhitungkan perbedaan dalam efisiensi energi dan penggunaan bahan bakar yang digunakan oleh aktivitas yang berbeda. 3. Metode Hayati Metode hayati melibatkan pengukuran jumlah karbon yang diserap oleh biomassa, seperti tanaman atau hutan. Metode ini juga mencakup pengukuran emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas seperti pertanian dan kehutanan. Metode hayati sangat akurat dalam mengukur jejak karbon dari aktivitas yang berhubungan dengan biomassa, namun kurang relevan untuk aktivitas yang tidak berhubungan dengan biomassa. Langkah-langkah Menghitung Jejak Karbon 1. Tentukan Ruang Lingkup Pengukuran Langkah pertama dalam menghitung jejak karbon adalah menentukan ruang lingkup pengukuran. Ini berarti menentukan aktivitas atau produk apa yang akan diukur, serta sumber-sumber emisi gas rumah kaca yang terkait dengan aktivitas atau produk tersebut. Misalnya, jika Anda ingin mengukur jejak karbon dari transportasi pribadi, Anda harus mempertimbangkan jenis kendaraan yang digunakan, jarak yang ditempuh, dan jenis bahan bakar yang digunakan. 2. Kumpulkan Data Setelah menentukan ruang lingkup pengukuran, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan. Data ini termasuk jenis bahan bakar yang digunakan, jumlah bahan bakar yang digunakan, efisiensi energi dari peralatan yang digunakan, dan faktor emisi gas rumah kaca dari bahan bakar yang digunakan. 3. Hitung Emisi Gas Rumah Kaca Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas atau produk tersebut. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan kalkulator jejak karbon online atau spreadsheet yang dirancang khusus untuk menghitung jejak karbon. 4. Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Setelah mengetahui jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas atau produk tersebut, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mengurangi emisi tersebut. Ini dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi energi, menggunakan bahan bakar yang lebih bersih, atau mengganti peralatan yang lebih efisien. Setelah mengurangi emisi sebanyak mungkin, Anda dapat menggunakan kalkulator jejak karbon untuk menghitung ulang jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Faktor yang Mempengaruhi Jejak Karbon 1. Transportasi Transportasi adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi jejak karbon. Kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar, terutama jika digunakan dalam jarak yang jauh atau dalam kondisi macet. Alternatif yang lebih ramah lingkungan termasuk bersepeda, menggunakan transportasi umum, atau mobil listrik. 2. Listrik Produksi listrik juga mempengaruhi jejak karbon. Beberapa sumber energi, seperti batu bara dan minyak bumi, menghasilkan banyak emisi gas rumah kaca. Alternatif yang lebih bersih termasuk panel surya, turbin angin, atau hidroelektrik. 3. Konsumsi Makanan Produksi makanan juga dapat memiliki dampak besar pada jejak karbon. Produksi daging dan produk susu menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih besar daripada produksi sayuran dan buah-buahan. Alternatif yang lebih ramah lingkungan termasuk makan makanan nabati atau mengurangi konsumsi daging dan produk susu. Kesimpulan Menghitung jejak karbon adalah langkah penting dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif kegiatan manusia pada lingkungan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung jejak karbon, termasuk metode bottom-up, top-down, dan hayati. Langkah-langkah dalam menghitung jejak karbon meliputi menentukan ruang lingkup pengukuran, mengumpulkan data, menghitung emisi gas rumah kaca, dan mengurangi emisi tersebut. Transportasi, produksi listrik, dan konsumsi makanan adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi jejak karbon. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, kita dapat membantu melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. FAQs 1. Apa itu jejak karbon? Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, produk, atau organisasi. 2. Mengapa penting untuk menghitung jejak karbon? Menghitung jejak karbon adalah langkah penting dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif kegiatan manusia pada lingkungan. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, kita dapat membantu melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. 3. Apa yang mempengaruhi jejak karbon? Faktor yang mempengaruhi jejak karbon termasuk transportasi, produksi listrik, dan konsumsi makanan. 4. Bagaimana cara menghitung jejak karbon? Langkah-langkah dalam menghitung jejak karbon meliputi menentukan ruang lingkup pengukuran, mengumpulkan data, menghitung emisi gas rumah kaca, dan mengurangi emisi tersebut. 5. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi jejak karbon? Mengurangi jejak karbon dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi energi, menggunakan bahan bakar yang lebih bersih, atau mengganti peralatan yang lebih efisien.
Jejakkarbon adalah total emisi Gas Rumah Kaca (GRK), termasuk Karbon Dioksida (CO2) atau Methane (CH4) yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia (Sumber: nature.org). Emisi GRK ini mengakibatkan pemanasan global yang akan berdampak pada ekosistem di sekitar kita. Misalnya: pemanasan global menyebabkan glacier meleleh, meningkatkan tinggi
Hai teman-teman, kalian pernah dengar tentang konsep jejak karbon? Jejak karbon merujuk kepada total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas atau kegiatan, mulai dari produksi hingga penggunaan energi. Dengan demikian, menghitung jejak karbon menjadi penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mencegah pemanasan global. Artikel ini akan membahas tentang cara menghitung jejak karbon secara sederhana dan bagaimana kita dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca kita. Yuk disimak! Apa itu Jejak Karbon dan Mengapa Penting untuk Dikelola? TeknologiGo GreenManfaat Pengurangan Jejak Karbon Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca GRK yang dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas manusia dan disebut sebagai jejak karbon atau catatan emisi karbon. Emisi karbon adalah efek samping dari kegiatan manusia seperti membakar bahan bakar fosil untuk transportasi, produksi listrik, dan bangunan. Jejak karbon merupakan bagian penting dari perubahan iklim global, yang merupakan masalah global yang perlu kita tindak lanjuti bersama. Tanpa pengurangan emisi karbon, perubahan iklim akan terus berlanjut dengan suhu yang lebih tinggi dan bencana alam yang semakin parah. Mengurangi jejak karbon adalah tanggung jawab bersama dan penting untuk dikelola, agar kita dapat mencapai lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Mengurangi emisi karbon juga dapat membantu mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan efisiensi energi. Ketika kita memperhitungkan jejak karbon, kita dapat menentukan emisi karbon kita dan memahami dampaknya terhadap lingkungan dan bagaimana kita dapat mengurangi jejak karbon kita. Dengan memperhitungkan jejak karbon, kita dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon kita. Misalnya, kita dapat menggunakan transportasi publik atau kendaraan listrik, beralih ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi di rumah atau tempat kerja, memperbaiki tutup saluran air, atau mengkonsumsi produk yang menggunakan bahan daur ulang. Langkah-langkah penting untuk mengurangi jejak karbon adalah memahami dampaknya, memperhitungkan emisi karbon kita, dan mengambil tindakan untuk mengurangi emisi tersebut. Setiap orang dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dengan melakukan pilihan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita semua berpartisipasi dalam mengurangi emisi karbon, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi kita dan generasi berikutnya. Kita harus meningkatkan kesadaran dan peduli akan pentingnya mengurangi emisi karbon. Perubahan kecil dapat memberikan dampak besar untuk lingkungan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melakukan pengurangan emisi karbon dari aktivitas sehari-hari kita untuk memberikan lingkungan yang lebih baik bagi kita dan generasi mendatang. Cara Menghitung Emisi Karbon pada Berbagai Aspek Kehidupan Sehari-hari Sekarang ini, orang semakin menyadari pentingnya untuk mengurangi emisi karbon sebagai bentuk dukungan terhadap upaya mengurangi pemanasan global. Banyak orang merasa kesulitan karena merasa tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, mulai dari kebiasaan sehari-hari, kita dapat menurunkan emisi karbon dengan cara cara yang mudah. Berikut adalah cara menghitung emisi karbon pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari Transportasi Transportasi merupakan salah satu aspek kehidupan sehari-hari yang banyak menimbulkan karbon dioksida. Menghitung emisi karbon dari transportasi adalah langkah pertama yang dapat diambil dalam upaya mengurangi dampak transportasi pada lingkungan. Salah satu cara untuk menghitung emisi karbon dari transportasi adalah dengan menghitung jarak yang ditempuh dengan kendaraan dan jenis bahan bakar yang digunakan. Ada beberapa kalkulator online yang dapat digunakan untuk menghitung emisi karbon dari kendaraan bermotor. Selain itu perlu juga diketahui intensitas emisi dari jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Rumah Tangga Banyak hal kecil yang dapat dilakukan di rumah tangga untuk mengurangi emisi karbon. Misalnya, menggunakan lampu hemat energi untuk mengurangi penggunaan energi listrik, mendaur ulang bahan-bahan seperti kertas dan plastik untuk mengurangi limbah, menggunakan pipa air untuk menampung air hujan bagi kebutuhan irigasi dan lain sebagainya. Selain itu menghitung jumlah energi yang digunakan di rumah juga bisa dilakukan dengan menghitung konsumsi listrik dan gas tabung LPG berdasarkan jenis dan jumlah alat listrik dan gas yang digunakan sehari-hari. Makanan dan Minuman Tidak banyak orang yang tahu bahwa makanan yang kita konsumsi sebenarnya juga memiliki dampak pada emisi gas rumah kaca. Misalnya, makanan yang dihasilkan melalui pertanian intensif atau impor makanan dari luar negeri meningkatkan emisi karbon yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, menghitung jejak karbon makanan dan minuman merupakan cara untuk memilih makanan yang lebih ramah lingkungan. Caranya dengan memperhatikan dari mana makanan dan minuman itu berasal, cara pengambilan, jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi dan lain sebagainya. Pembelian Barang Cara menghitung jejak karbon dalam pembelian barang juga bisa dilakukan dengan memperhatikan sumber, jenis bahan, jarak tempuh pengiriman, dan cara penggunaan barang yang diperlukan. Beberapa sektor yang umumnya menimbulkan banyak emisi karbon misalnya tekstil, perangkat elektronik, serta bahan konstruksi. Kebun atau Taman Perawatan kebun dan taman juga berpengaruh terhadap emisi karbon. Penggunaan pupuk kimia, pestisida, dan irigasi yang tidak efisien meningkatkan emisi karbon. Cara menghitung emisi karbon pada kebun atau taman adalah dengan menghitung penggunaan pupuk, pestisida, dan pembuangan limbah yang dihasilkan. Banyak cara sederhana untuk menghitung emisi karbon pada kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui cara menghitungnya, kita dapat menentukan tindakan yang tepat dan berkontribusi pada lingkungan. Strategi Mengurangi dan Mengompensasi Jejak Karbon yang Dihasilkan Perubahan iklim merupakan permasalahan serius yang sedang dihadapi dunia saat ini. Salah satu penyebab utama perubahan iklim adalah peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, salah satunya adalah emisi gas karbon dioksida CO2 yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Oleh karena itu, menghitung jejak karbon adalah langkah awal yang perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang kita berikan terhadap perubahan iklim. Setelah mengetahui berapa banyak emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas, langkah selanjutnya adalah mengurangi dan mengompensasi jejak karbon tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mengompensasi jejak karbon 1. Mengurangi Jejak Karbon Langkah utama dalam mengurangi jejak karbon adalah dengan mengurangi jumlah emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain Mengurangi Penggunaan Listrik – Mengurangi penggunaan listrik dan memilih sumber listrik yang ramah lingkungan seperti energi terbarukan bisa menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan. Menggunakan Transportasi Publik – Menggunakan transportasi publik yang ramah lingkungan seperti kereta api atau bus bisa menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan mobil pribadi. Mengurangi Pemakaian Plastik – Menghindari pemakaian plastik yang sulit terurai bisa menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik. 2. Mengompensasi Jejak Karbon Setelah mengurangi penggunaan energi, masih ada jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, mengompensasi jejak karbon adalah langkah yang perlu dilakukan untuk mereduksi dampak yang diberikan terhadap perubahan iklim. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain Penggunaan Sumber Energi Terbarukan – Menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari atau angin bisa menjadi cara untuk mengurangi jejak karbon dan juga membantu mengurangi penggunaan energi fosil. Pembelian Sertifikat Karbon – Membeli sertifikat karbon berarti menjalankan kegiatan penanaman pohon atau proyek energi terbarukan yang berkontribusi dalam mengurangi emisi CO2. Menanam Pohon – Menanam pohon dapat membantu mengurangi emisi CO2 diudara dan sekaligus mereduksi dampak yang diberikan pada lingkungan. 3. Mengubah Gaya Hidup Mengubah gaya hidup sesuai dengan prinsip ramah lingkungan dapat menjadi langkah yang efektif dalam mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan Mengurangi Pemakaian Air – Mengurangi penggunaan air bisa menurunkan penggunaan energi dan juga emisi CO2 yang dihasilkan dari pengolahan air. Menghindari Pemakaian Plastik Sekali Pakai – Memilih alternatif produk yang ramah lingkungan seperti kantong belanja reusable dan botol minuman reusable bisa membantu mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah. Memilih Makanan Lokal dan Organik – Makanan lokal dan organik bisa membantu mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari transportasi dan proses produksi makanan. Merawat Tanaman di Rumah – Merawat tanaman di rumah seperti membuat taman kecil atau menanam sayur-sayuran bisa membantu mengurangi emisi CO2 dan juga memberikan manfaat positif bagi Anda dan lingkungan. Dalam rangka memerangi perubahan iklim, setiap individu perlu berkontribusi dalam mengurangi dan mengompensasi jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Dengan mengikuti beberapa strategi tersebut, kita bisa menjadi kontributor positif dalam upaya melindungi planet ini. Peran Teknologi dan Go Green Berkontribusi pada Pengelolaan Jejak Karbon Jejak karbon atau yang biasa dikenal dengan carbon footprint, merupakan jejak atau dampak dari aktivitas manusia terhadap peningkatan gas karbon dioksida CO2 dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Gas rumah kaca yang berlebihan tersebut adalah hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan secara masif untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Adanya peningkatan emisi karbon dioksida ke atmosfer ini berdampak buruk pada lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh jejak karbon ini, kita dapat melakukan pengurangan emisi CO2 secara berkelanjutan. Dalam pengelolaan jejak karbon ini, teknologi dan gaya hidup Go Green berperan penting dalam membantu pengurangan emisi karbon dioksida sehingga dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat. Teknologi Teknologi adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan menekan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Teknologi yang ramah lingkungan atau biasa disebut teknologi hijau, dapat mengurangi konsumsi energi yang berlebihan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Kontrol penggunaan energi pada rumah tangga pada saat tidak digunakan dapat dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi hijau, seperti penggunaan lampu LED atau penyesuaian elektronik dengan efisiensi energi yang lebih baik. Dalam dunia industri, teknologi hijau dapat membantu pengurangan emisi karbon dioksida dengan melakukan pengurangan terhadap penggunaan bahan bakar dan pemakaian tenaga listrik yang hemat energi. Go Green Go Green adalah gaya hidup yang ramah lingkungan dengan menerapkan cara-cara hidup sehat dan lingkungan. Kita dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan mengganti kendaraan pribadi dengan kendaraan umum, seperti kereta api, bus, atau menggunakan sepeda. Selain itu, kita juga dapat mengurangi penggunaan bahan plastik dengan menggunakan botol kaca atau botol tumbler yang dapat digunakan berulang kali untuk meminimalkan sampah plastik. Go Green juga dapat diaplikasikan pada industri, dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik dan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Dengan menerapkan gaya hidup Go Green, kita dapat meminimalkan jejak karbon yang dihasilkan dan memberikan kontribusi bagi pengurangan emisi karbon dioksida yang merusak lingkungan. Manfaat Pengurangan Jejak Karbon Pengurangan jejak karbon sangat penting dilakukan untuk mengurangi dan mencegah dampak negatif yang dihasilkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan. Selain itu, pengurangan jejak karbon juga dapat memberikan manfaat positif yang besar bagi manusia dan lingkungan, di antaranya Menjaga lingkungan tetap sehat dan meminimalkan pengaruh buruk dari perubahan iklim Menurunkan biaya energi dengan penggunaan teknologi energi bersih, seperti tenaga surya dan angin Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup manusia dengan lingkungan yang lebih bersih dan sehat Meningkatkan kesadaran manusia terhadap pentingnya lingkungan dan menjadikan pengelolaan jejak karbon sebagai bagian penting dalam gaya hidup Dalam keseluruhan, teknologi dan gaya hidup Go Green sangat berperan penting dalam mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Kita perlu memperhatikan dampak dari kegiatan sehari-hari terhadap lingkungan dan melakukan tindakan yang ramah lingkungan untuk membantu pengurangan emisi karbon dioksida dan memberikan kontribusi bagi lingkungan yang lebih sehat. Langkah Mudah untuk Mengurangi Jejak Karbon dengan Perubahan Kebiasaan Sehari-hari Salah satu cara untuk melestarikan bumi adalah dengan mengurangi jejak karbon. Jejak karbon adalah jumlah gas karbon dioksida CO2 yang dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas manusia. Semua orang dapat membantu mengurangi jejak karbon dengan mengubah kebiasaan sehari-hari. Berikut adalah lima langkah mudah untuk mengurangi jejak karbon 1. Menggunakan Transportasi yang Ramah Lingkungan Transportasi adalah salah satu penyumbang terbesar dalam produksi gas CO2. Kita dapat mengurangi jejak karbon dengan menggunakan transportasi yang ramah lingkungan seperti berjalan kaki, bersepeda, menggunakan kereta api atau angkutan umum. Jika memungkinkan, hindari menggunakan mobil pribadi karena mobil pribadi merupakan penyumbang terbesar gas CO2 dalam transportasi. 2. Menerapkan Kebiasaan Hidup Sehat Menerapkan kebiasaan hidup sehat tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan kita, tetapi juga bumi. Beberapa kebiasaan hidup sehat yang dapat membantu mengurangi jejak karbon adalah diet nabati, mengurangi konsumsi daging dan produk susu, serta memilih produk organik dan lokal. Kita juga dapat mengurangi penggunaan plastik dengan membawa botol minum sendiri dan membawa tas belanja reusable saat berbelanja. 3. Penghematan Energi Penghematan energi sangat penting dalam mengurangi jejak karbon. Beberapa cara untuk menghemat energi adalah dengan mematikan lampu ketika tidak digunakan, mengurangi penggunaan AC dan memasang panel surya di rumah kita. Jagalah agar peralatan listrik yang tidak digunakan dimatikan selepas digunakan agar tidak terus memakai listrik. Menggunakan lampu LED juga membantu menghemat energi sehingga dapat mengurangi produksi CO2. 4. Mendukung Praktik Bisnis yang Ramah Lingkungan Memilih produk yang berasal dari perusahaan yang bertanggung jawab secara lingkungan juga dapat membantu mengurangi jejak karbon. Beberapa praktik bisnis yang ramah lingkungan adalah Menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Mengurangi emisi gas dengan menggunakan energi terbarukan dan bahan bakar alternatif. Mengurangi jumlah limbah dan mendaur ulang produk. Mengedukasi dan melibatkan konsumen tentang pentingnya menjaga lingkungan. 5. Menanam Pohon dan Mengurangi Penggunaan Kertas Menanam pohon adalah cara efektif untuk mengurangi jejak karbon. Pohon dapat menyerap CO2 dari atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen yang kita hirup. Kita dapat menanam pohon di lingkungan sekitar kita, menanam di sisi jalan, di taman kota, atau fasilitas publik lainnya. Selain itu, kita juga dapat mengurangi penggunaan kertas untuk mengurangi penebangan pohon. Menggunakan media digital seperti email dan dokumen digital adalah salah satu cara mengurangi penggunaan kertas. Mengurangi jejak karbon adalah tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan bumi dan memastikan anak cucu kita hidup di bumi yang lebih hijau. Semua kecil yang kita lakukan dapat membantu mengurangi jejak karbon dan menjaga alam. Yuk, mulai dari kebiasaan sehari-hari! Penutup Nah itulah tadi cara menghitung jejak karbon, gampang kan? Dengan cara ini, kita bisa tahu seberapa besar pengaruh kita terhadap lingkungan dan seberapa efektif tindakan kita dalam mengurangi emisi karbon. Semoga artikel ini bermanfaat ya untuk kamu yang peduli dengan lingkungan sekitar. Jangan lupa untuk berkunjung lagi ke website kami untuk mendapatkan informasi dan tips lingkungan yang lebih menarik. Terima kasih sudah membaca!

KalkulatorJejak Karbon. Emisi karbon dari gaya hidup pilihanmu berdampak pada lingkungan. Gunakan Kalkulator Karbon ini untuk menghitung jejak karbonmu, dan mulailah ambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membantu lingkungan. Mulai Sekarang

Jejak karbon adalah ukuran dampak aktivitas manusia yang dinyatakan dalam jumlah emisi gas rumah kaca karbondioksida. Setiap kegiatan manusia selalu berdampak pada lingkungan. Salah satu dampak tersebut adalah berupa sumbangan emisi gas rumah kaca karbon dikosida. Dampak tersebut bisa terjadi secara langsung seperti membakar sampah maupun tidak langsung seperti menggunakan listrik dari PLTU. Gas rumah kaca yang diemisikan inilah yang kemudian menyebabkan panas yang masuk ke bumi menjadi terperangkap di atmosfer bumi sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global. Banyaknya emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia inilah yang disebut sebagai jejak karbon carbon footprint. Fungsi Jejak KarbonJenis-jenis jejak karbon Carboon FootprintCara menghitung jejak karbon Fungsi Jejak Karbon Jejak karbon ini penting untuk diketahui agar kita bisa mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh setiap aktivitas kita. Dengan demikian, kita bisa berusaha mengurangi dampak jejak karbon yang kita hasilkan sehari-hari. Dan juga berusaha untuk mengimbangi dampak jejak karbon yang telah kita hasilkan. Jenis-jenis jejak karbon Carboon Footprint Jejak karbon ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jejak karbon primer primary carbon footprint jejak karbon sekunder secondary carbon footprint. Jejak karbon primer merupakan jejak karbon yang ditimbulkan dari proses pembakaran langsung bahan bakar fosil, misalnya saja pemakaian kendaraan bermotor. Sedangkan jejak karbon sekunder, merupakan jejak karbon yang ditimbulkan dari proses siklus produk-produk yang digunakan, dari pembuatan hingga penguraian. Contoh dari jejak karbon sekunder ini adalah produk-produk yang dikonsumsi sehari-hari biasanya berupa makanan, sehingga semakin banyak produk yang dikonsumsi maka jejak karbonnya akan semakin besar. Cara menghitung jejak karbon Bagaimana caranya kita bisa mengetahui berapa besarnya jejak karbon dari aktivitas kita? Sebetulnya ada banyak penghitung jejak karbon di internet. Secara umum, ada banyak hal yang bisa dimasukan dalam perhitungan jejak karbon carbon footprint. Seperti misalnya untuk penghitungan jejak karbon dari aktivitas individu atau rumah tangga, maka aktivitas yang dihitung bisa meliputi konsumsi makanan, aktivitas perjalanan, serta konsumsi listrik rumah tangga. Konsumsi makanan ini mencakup apakah produk yang dikonsumsi memiliki kadar jejak karbon tinggi atau tidak. Jenis makanan yang mengandung jejak karbon tinggi biasanya berupa daging, sedangkan jenis makanan yang mengandung jejak karbon rendah biasanya berupa sayuran. Berikut adalah kadar karbon dari beberapa jenis makanan, seperti dikutip dari Environmental Working Group EWG. Jejak karbon dari aktivitas perjalanan bisa meliputi jenis kendaraan yang digunakan, apakah kendaraan pribadi mobil atau motor atau kendaraan umum bus, kereta api, atau pesawat. Jika menggunakan kendaraan pribadi, maka penghitungan jejak karbon juga akan meliputi jenis bahan bakar yang digunakan. Dikutip dari Energy Information Administration EIA Amerika Serikat, berkut ini adalah besar emisi gas rumah kaca dari berbagai bahan bakar avtur adalah 2,20 kg CO2/literbiosolar adalah 2,50 kg CO2/litersolar adalah 2,68 kg CO2/literbensin adalah 2,35 kg CO2/liter Sehingga untuk mengetahui berapa besar jejak karbon kita dari aktivitas perjalanan, kita bisa menghitungnya dari berapa banyak bahan bakar yang digunakan. Sementara untuk konsumsi rumah tangga, pada umumnya carbon footprint dihitung dari berapa kWh listrik yang digunakan dalam satu tahun. Jejak karbon carbon footprint untuk konsumsi listrik rumah tangga ini kemudian bergantung dari jenis pembangkit listrik yang digunakan, apakah menggunakan batubara seperti PLTU-PLTU di Indonesia, bahan bakar diesel seperti pada PLTD, nuklir, atau menggunakan energi terbarukan misalnya surya, angin, panas bumi, atau hydropower. Sumber Jejak Karbon – Biogas Rumah
\n\ncara menghitung jejak karbon
Melaluifitur ini , Gojek berinisiatif mengajak masyarakat, khususnya pengguna Gojek untuk menyerap jejak karbon harian yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, dengan cara yang mudah. Gojek dan scientific carbon calculator, untuk menghitung jumlah karbon yang dihasilkan melalui penggunaan motor atau mobil servis Gojek
Pada bulan September 2019 nama Greta Thunberg menjadi viral karena protes kerasnya kepada para pemimpin dunia yang hadir di KTT soal iklim di PBB. Dalam perjalanan mengusung tema pengurangan emisi ini, gadis itu memegang prinsip pengurangan jejak karbon. Supaya gak kalah canggih sama dia, kita juga mesti tahu nih seberapa besar jejak karbon kita? Pertanyaannya bagaimana cara menghitung jejak karbon kita?Dalam menghitung jejak karbon kita, ada dua faktor penting jenis kegiatan yang kita lakukan dan faktor emisinya. Jenis kegiatan yang kita lakukan ini terdiri dari jenis barang yang kita beli/gunakan, jenis bahan bakar yang kita konsumsi, jenis makanan yang kita makan, jenis layanan yang kita pilih, dan perilaku kita terhadap barang-barang itu. Misalnya, bila kita pilih daging merah daripada makan sayuran kita menghasilkan jejak karbon yang lebih besar, pergi dengan transportasi publik akan lebih besar jejak karbonnya daripada dengan kendaraan pribadi dengan jarak yang sama, menggunakan lampu pijar lebih banyak jejak karbonnya daripada lampu LED dengan waktu menyala dan intensitas cahaya yang sama, dan menyalakan TV lebih lama akan menghasilkan jejak karbon yang lebih besar daripada bila TV dinyalakan lebih sebentar. You got the point, kan?Variabel yang kedua adalah faktor emisi. Faktor emisi, pada dasarnya adalah nilai pencemar udara yang dikeluarkan suatu sumber spesifik. Untuk jejak karbon, unit faktor emisi ini disetarakan dengan gas CO2. Jadi semua aktivitas kita “ditimbang” dengan berapa kilogram gas rumah kaca yang dihasilkan dan dihitung setara dengan gas CO2. Maka dari itu, unitnya adalah CO2e alias CO2 equivalent. Faktor emisi ini tergantung dari beberapa hal, misalnya bahan bakar yang digunakan, efisiensi mesin yang digunakan, metode pertanian yang diaplikasikan untuk menghitung jejak karbon dari makananmu, dan lainnya. Tapi jangan khawatir, para ilmuwan dan cendikia di luar sana sudah menghitungkan semua itu untuk kita supaya kita mudah untuk menghitung jejak karbon hal tersebut lah yang kita gunakan untuk menghitung jejak karbon kita. Pada dasarnya, kegiatan-kegiatan ini pasti ditanyakan saat kita mau menghitung jejak karbon kita sebagai individu Kegiatan berpindah tempat alias transportasi. Moda transportasi yang kamu gunakan, frekuensi, dan jarak menjadi variabel utama penghitungan jejak karbon dari kegiatan ini. Konsumsi energi listrik, bisa dihitung dari jenis alat listrik yang digunakan dan berapa lama dinyalakan, atau langsung dihitung dari rata-rata kWh yang digunakan atau biaya listrik yang dikeluarkan per bulan. Faktor emisi tiap sistem pembangkit listrik mungkin berbeda-beda. Untuk itu, perhitungan yang lebih presisi terhadap jejak karbon kita dapat diperoleh dengan menggunakan secara spesifik faktor emisi dari sistem listrik regional yang kita gunakan. Jenis makanan kita; setiap jenis bahan makanan meninggalkan jejak karbon yang berbeda-beda tergantung cara budidaya dan itu? Gak juga. Ada beberapa carbon footprint calculator yang juga memasukkan kategori produk dan layanan, karena pada intinya segala sesuatu yang kita beli dan layanan yang kita gunakan pasti mempunyai jejak karbonnya sendiri. Tidak bisa presisi; produk dan layanan ini dibagi menjadi beberapa kategori, contohnya kesehatan, keuangan/perbankan, komunikasi, edukasi, rekreasi, dan pakaian. Tiap kategori ini menggunakan rata-rata uang yang kita keluarkan untuk pembelian produk dan layanan dan mengalikannya dengan faktor emisi rata-rata di tiap kategori memang sulit untuk mengetahui secara presisi jejak karbon dari setiap kegiatan kita, maka jejak karbon yang dihasilkan tidak 100% akurat. Jejak karbon dari hasil hitungan ini merupakan perkiraan saja, supaya kita tau kira-kira posisi kita dalam menghasilkan jejak karbon ini. Berdasarkan beberapa data, tiap orang Indonesia rata-rata menghasilkan 1,8-2,1 ton CO2 per tahun. Ini sekitar 10% dari yang dihasilkan oleh orang Amerika Serikat dan juga orang dengan mengetahui jejak karbon kita, kita bisa berupaya terus menguranginya sebagai kontribusi kita terhadap pengurangan beban bumi. Sudah siap? Yuk hitung jejak karbonmu terlebih dahulu dengan menggunakan calculator jejak karbon dari CarbonEthics . Bagaimanacara menghitungnya? 12. National Council on Climate Change of Indonesia 12 Menghitung jejak karbon Secara umum, dihitung sebagai berikut: Jejak Karbon = Faktor Emisi x Satuan Aktivitas/volume Faktor Emisi adalah besaran emisi GRK yang dilepaskan ke atmosfer per satuan aktivitas atau volume tertentu Contoh faktor emisi: kgCO2e/kWh Lingkungan dan rumah hijau bisa terwujud bila didukung perilaku hijau penghuninya. Karena tanpa sadar, orang meninggalkan jejak karbon di setiap aktivitas hariannya, yang kemudian menyumbang emisi gas rumah kaca. Environment Assistant Manager Yayasan Unilever Indonesia, Sari Tobing, mengatakan perilaku manusia di dalam hunian mulai penggunaan kendaraan bermotor, pemakaian lampu, pendingin ruangan, penggunaan alat-alat ekektronik, penggunaan kertas hingga sampah organik yang dihasilkan semuanya menghasilkan emisi gas. Apabila semua masyarakat Indonesia melakukan kegiatan yang sama, semakin banyak jejak karbon yang ditinggalkan. Untuk itu,dihimbau untuk berperilaku hijau serta berkelanjutan yang dimulai dari lingkungan paling sederhana, yakni rumah pribadi. Sebagai sarana mempermudah upaya itu, pihak Yayasan Unilever Indonesia bekerjasama dengan Institute for Essential Service Reform IESR membuat Kalkulator Jejak Karbon. Kalkulator ini dapat memudahkan masyarakat menghitung berapa jejak karbon yang telah ia ciptakan, serta melakukan tindakan yang dapat mengurangi emisi untuk menyelamatkan lingkungan permukiman bumi. Pada kalkulator jejak karbon ini, akan dicontohkan kegiatan sehari-hari manusia yang menghasilkan karbondioksida C02. Misalnya, penggunaan hair dryer selama satu jam akan menghasilkan 891 gram CO2, menyalakan lampu selama 24 jam akan menghasilkan 214 gram CO2, menggunakan AC selama satu jam menghasilkan 668 gram CO2, 10 jam menyalakan televisi akan menghasilkan gram CO2, menggunakan lembar kertas yang belum didaur ulang akan menghasilkan gram CO2 dan lainnya. Untuk mempermudah penghitungan total jumlah karbon yang dihasilkan setiap harinya itu, masyarakat bisa mengaksesnya melalui situs Mari….menghitung di rumah kita masing-masing!! [sumber
\n cara menghitung jejak karbon
Banyakjuga kalkulator daring untuk menghitung jejak karbon makanan kita. Tapi karena metodenya berbeda dan faktor-faktor yang diperhitungkan juga berbeda maka angka yang dihasilkan pun bisa berbeda. Sebagai orang awam, menurutku sih kita gak perlu berdebat tentang perbedaan angka ini. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sadarkah kamu, suhu bumi yang makin panas tak lain dan tak bukan disebabkan oleh fenomena pemanasan global. Fenomena tersebut terjadi karena adanya emisi gas karbon seperti karbon dioksida hingga metana yang dihasilkan dari aktivitas total emisi karbon dari aktivitas yang dilakukan oleh kita disebut sebagai jejak karbon. Lantas, apakah kita tidak boleh meninggalkan jejak karbon? Bukannya hampir sebagian besar aktivitas yang kita lakukan pasti menghasilkan emisi karbon? Bahkan, makan sekalipun! Eits jangan panik! Faktanya, kita bisa menekan jumlah emisi yang dikeluarkan dengan menghitungnya menggunakan kalkulator karbon. Jadi, kamu bisa tahu berapa jumlah karbon yang dikeluarkan dari aktivitas yang dilakukan. Mulai dari konsumsi listrik, penggunaan kendaraan, hingga pemakaian alat elektronik. Semua bisa dihitung melalui carbon calculator. Biar makin paham dengan konteks pembahasan, mari kita simak terlebih dahulu penjelasan mengenai apa itu jejak karbon?Apa yang Dimaksud dengan Jejak Karbon?Mengutip dari laman jejak karbon atau carbon footprint adalah akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Baik itu secara individu, keluarga, atau kelompok manusia yang lebih besar. Mengingat, beberapa aktivitas manusia seperti pembakaran gas, minyak, dan batubara melepaskan karbon dioksida CO2 ke kamu masih belum paham dengan penjelasan di atas, intinya hal apapun yang manusia lakukan di bumi berpotensi menghasilkan gas-gas karbon yang dampaknya berbahaya bagi berikutnya adalah seberapa besar bahayanya? Well, menurut laman tingkat karbon dioksida di atmosfer telah meningkat lebih dari 40% sejak pertengahan abad ke-18. Padahal, karbon dioksida akan mengurung panas yang dipancarkan oleh matahari dan permukaan bumi. Jika kita terus menghasilkan emisi karbon apalagi dilakukan sembari membabat hutan, maka konsentrasi gas rumah kaca akan makin tinggi dan mengancam peningkatan suhu permukaan rata-rata efek kumulatifnya adalah peningkatan pengasaman laut, kenaikan permukaan laut, badai yang lebih sering dan intens, kepunahan spesies, hingga kelangkaan berusaha menakut-nakuti, hanya saja efek pemanasan global tuh nyata gaes! Faktanya, es yang mencair di Antartika itu beneran terjadi dan membuat permukaan laut naik hingga satu meter. Shut up untuk yang enggak percaya dan bilang ini semua konspirasi. Coba cek beritanya deh! 1 2 3 Lihat Nature Selengkapnya Nah pilihan-pilihan kita menentukan seberapa besar jejak karbon yang kita sumbangkan ke lingkungan. Berikut ini beberapa cara untuk meminimalkannya. Sebagai bagian dari cara untuk kurangi jejak karbon, kamu bisa mengambil secukupnya di piring, simpan sisa makanan, dan beli hanya yang makanan yang bisa kita habiskan. Bisa juga kelola sisa
Pemerintah Indonesia mengupayakan dalam penurunan emisi karbon atau net zero carbon pada tahun 2060. Tak cukup jika mengandalkan usaha dari pemerintah, kita sebagai sebagai generasi muda Indonesia, sudah saatnya melek terhadap keadaan bumi saat ini. Perlu kamu ketahui, setiap aktivitas harian kita, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, ternyata menghasilkan emisi karbon loh . Eits, kita bisa menghitungnya menggunakan teknologi yang bernama kalkulator jejak karbon. Dengan kalkulator jejak karbon ini, kamu bisa ketahui berapa ton karbon yang kamu hasilkan, misalnya dalam menggunakan kendaraan bermotor, AC, kipas angin, dan masih banyak lagi. 5 Kalkulator jejak karbon yang bisa kamu coba sekarang juga! Berikut 5 Kalkulator Jejak Karbon yang bisa kamu gunakan untuk menghitung emisi karbon menuju Indonesia bebas emisi pada tahun 2060 1. Imbangi LindungiHutan LindungiHutan merupakan platform penggalangan dana online untuk kegiatan konservasi hutan dan lingkungan. LindungiHutan memiliki kalkulator jejak karbon yang bernama Imbangi. Banyak kategori yang bisa dihitung emisi karbonnya oleh Imbangi misalnya dalam penggunaan pendingin ruangan AC, bahan bakar industri. kendaraan, konsumsi listrik per wilayah, peralatan listrik, sampah campuran, sampah pilahan, dan ternak. Data yang dibutuhkan masing-masing kategori berbeda-beda, sebagai contoh lamanya waktu penggunaan jam atau berapa jarak yang ditempuh km. Setelah kamu mengisi beberapa kolom yang dibutuhkan, maka akan terlihat jumlah emisi karbon yang dihasilkan dalam periode harian maupun tahunan. Selain menghitung emisi dengan kalkulator jejak karbon Imbangi, kamu bisa menebus emisi karbon atau melakukan Carbon Offsetting dengan cara menanam pohon di lokasi yang telah disediakan. Imbangi merupakan kalkulator jejak karbon yang bisa digunakan secara pribadi. Penggunaannya sangat mudah dan tentunya, bisa menjadi perantara bagi kalian yang ingin melakukan aksi penghijauan. Baca juga Tutorial Kalkulator Jejak Karbon “Imbangi” Buatan LindungiHutan 2. Carbon Calculator CarbonEthics CarbonEthics adalah salah satu organisasi non-profit di Indonesia yang bertujuan untuk menghambat terjadinya krisis iklim saat ini. Upaya yang mereka lakukan salah satunya dengan menciptakan sebuah kalkulator jejak karbon. Kategori pilihan yang bisa tersedia adalah transportasi, makanan, plastik, dan listrik. Seperti halnya Imbangi, pada kalkulator jejak karbon milik CarbonEthics kamu bisa lakukan tebus karbon dengan memilih beberapa paket pilihan. Dengan begitu, kamu sudah berupaya untuk memperbaiki kondisi bumi kita saat ini. 3. IESR Institute for Essential Services Reform IESR mengembangkan sebuah kalkulator jejak karbon yang bernama Aplikasi kalkulator ini disempurnakan kembali dari aplikasi yang sudah dimiliki IESR sejak tahun 2012. Dengan jejakkarbonku,id besar harapannya masyarakat bisa mengurangi emisi karbon secara pribadi dan berdampak bagi lingkungan. Setelah membuka kalkulator jejak karbon kamu bisa menghitung emisi karbon pada penggunaan transportasi, rumah tangga, dan konsumsi makanan sekaligus. Sebab, hasil perhitungan dari kalkulator jejak karbon ini menggunakan satuan per tahun atau kapita. Uniknya, kamu bisa mengetahui konsumsi emisi karbon secara individu, rata-rata global, ASEAN, hingga di Indonesia. Baca juga Apa Itu Kalkulator Jejak Karbon? Manfaat, Cara Kerja dan Tutorialnya Update 2023 adalah startup di Indonesia yang bergerak di bidang lingkungan dengan menyediakan solusi berbasis teknologi AI Artificial Intelligence dan IoT Internet of Things untuk membantu proses pengambilan data yang terukur, mudah, dan dapat diverifikasi. Dalam mencapai ekonomi hijau yang berkelanjutan, menghadirkan sebuah aplikasi kalkulator jejak karbon yang tersedia di playstore dan carbon offset marketplace untuk pengimbangan karbon. Untuk kategori jejak karbon yang bisa dihitung adalah penggunaan alat transportasi motor, mobil. taxi, bis, kereta api, dan MRT dan barang elektronik hp, laptop, AC, dan TV. Tentu saja, kamu juga bisa lakukan carbon offsetting untuk menebus emisi karbon yang telah kamu hasilkan. 5. Kalkulator Hijauku Kalkulator jejak karbon milik atau situs hijau Indonesia mengembangkan 2 kategori yaitu menghitung konsumsi energi dan emisi CO2 untuk rumah tangga dan transportasi pilihan. Pada kategori rumah tangga, banyak pilihan alat yang bisa dihitung emisi karbonnya seperti pendingin ruangan / AC, decoder TV kabel, charger ponsel, jam listrik, mesin pembuat kopi, komputer dan monitor, printer, kulkas, mesin cuci baju, dan lain-lain. Sedangkan pada pemakaian alat transportasi kamu bisa menghitung pemakaian dari jenis kereta listrik, kereta api diesel, bis kota, mobil, bajaj, dan motor. Jika menghitung jejak karbon pada kategori rumah tangga kamu cukup mengisi waktu pemakaian alat tersebut dalam satuan jam, sedangkan pada kategori alat transportasi mengisi seberapa jauh atau jarak tempuh dalam satuan km. Setelah mengisi sesuai dengan kolom yang diinginkan, maka hasil perhitungan energi, konversi energi, dan konversi emisi CO2 akan muncul di layar kamu. Baca juga Apa itu Jejak Karbon? Penyebab, Dampak dan Cara Menguranginya Update 2023 Itulah 5 kalkulator jejak karbon yang bisa kamu pakai untuk menghitung emisi karbon harianmu. Jangan pandang sebelah mata kondisi bumi kita, lakukan aksi perubahan sekarang juga! Sudahkah Kamu Menghitung Jejak Karbonmu Hari Ini? Hitung jejak karbonmu sekarang juga dengan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi. Melalui kalkulator karbon Imbangi, kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya. Mari bersama kita menyelamatkan bumi dengan mengurangi emisi karbon kita!
Dalamfitur ini, pengguna dapat menghitung jejak karbon yang dihasilkan. Selanjutnya, total penghitungan dapat dikonversi dalam program penanaman pohon. Inovasi ini, menurutnya, dapat memberikan rasa tanggung jawab bagi setiap individu akan emisi karbon yang dikeluarkan dari sisa konsumsi rumah tangga. Pernahkah terlintas dalam pikiranmu, berapa besar kira-kira emisi karbon yang dihasilkan selama kita beraktivitas sehari-hari dan dari mana saja sumber emisinya? Sebenarnya apa saja penyebab emisi yang bisa jadi kita hasilkan? Penasaran? Mari kita hitung menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi! Anggap saja ini hari Minggu, kamu sedang berada di kos-kosan/kontrakan/apartemen/maupun rumah. Kamu tinggal sendiri dan sedang ingin beristirahat hanya dengan bersantai di rumah. Menikmati hari Minggu bersiap menghadapi hari Senin. Pagi, kamu bangun dari tempat tidur, mematikan kipas angin yang kamu hidupkan hampir semalaman penuh. Tampaknya kota sedang terasa panas, kamu tak betah tidur sembari keringatan. Menghidupkan kipas angin solusinya! Pagi ketika bangun kamu lantas mematikannya. Total Jejak Karbon yang Dihasilkan Menggunakan Kipas Angin Selama 6 Jam Selama enam jam, satu buah kipas angin menghasilkan jejak karbon sebesar 0,21 ton CO2eq/hari, kalau sebulan 6,37 ton CO2eq, dan selama setahun 77,53 ton CO2eq. Setelah mematikan kipas angin dan beranjak dari tempat tidur, kamu geser ke kamar mandi. Cuci muka sebentar, tak mandi. Lanjut ke dapur menyiapkan rice cooker, kamu hendak memasak nasi untuk sarapan nanti. Total Emisi Karbon yang Dihasilkan Menggunakan Rice Cooker Celama 1 Jam Waktu yang dibutuhkan untuk memasak nasi kira-kira satu jam. Berdasarkan hitungan kalkulator karbon Imbangi, satu jam memasak nasi menggunakan satu rice cooker menghasilkan 0,35 ton CO2eq/hari, kalau sebulan 10,62 ton CO2eq, sementara setahun 129,21 ton CO2eq. Menunggu nasi matang dan tanak, kamu mengecek kulkas, barangkali ada sayur atau bahan makanan yang bisa dimasak. Akan tetapi, kamu menemukan jus jeruk semalam yang belum habis. Cocok untuk mengganjal perut di pagi hari pikirmu. Baca juga Tutorial Menghitung Emisi dengan Kalkulator Jejak Karbon Imbangi Total Emisi yang Dihasilkan Menggunakan Kulkas Selama 24 Jam Kulkas mungkin salah satu atau bisa jadi satu-satunya peralatan listrik yang menyala hampir selama 24 jam non-stop. Kalau dihitung, satu buah kulkas yang menyala selama 24 jam/hari menghasilkan jejak karbon 8,50 ton CO2eq per hari, 254,88 ton CO2eq per bulan, dan ton CO2eq per tahun. Minum jus sudah, tetapi nasi belum matang. Kamu menuju televisi hendak mencari film terbaru. Menunggu sembari menonton film favorit. Kira-kira berapa emisi yang dihasilkan ya? Total Emisi yang Dihasilkan Menggunakan Televisi Selama 2 Jam Anggap saja kamu menyalakan televisi selama 2 jam, untuk menonton satu film hingga selesai. Kalau menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi, televisi yang menyala selama 2 jam menyumbang jejak karbon sebesar 0,12 ton CO2eq per hari, 3,54 ton CO2eq per bulan, dan 43,07 ton CO2eq per tahun. Di tengah menonton film, kamu sadar ada pekerjaan kantor yang sepertinya belum selesai. Bergegas menuju meja kerja, mengambil laptop dan mengeceknya. Astaga, Kamu lupa! Revisi Bos minggu lalu belum kamu kirimkan kembali. Kirimkan sekarang sebelum lupa lagi! Total Emisi Karbon yang Dihasilkan Menggunakan Laptop Selama 1 Jam Satu jam sepertinya cukup untuk mengecek ulang revisi pekerjaan sebelum akhirnya mengirim kepada Bos. Eits, satu jam kamu memakai laptop, ada 0,01 ton CO2eq karbon yang dihasilkan. Terlalu fokus dengan pekerjaan, tak kamu sadari film dengan durasi dua jam berakhir sudah tanpa terlalu kamu perhatikan. Ending-nya tadi bagaimana ya? Akhirnya, Televisi kamu matikan, giliran dispenser yang dicolokkan! Kamu butuh kopi untuk menemani Minggu yang seharusnya santai tetapi terganggu revisi pekerjaan. Total Emisi yang Dihasilkan Menggunakan Dispenser Selama 1 jam Menghangatkan air selama kurang lebih satu jam untuk membuat kopi menghasilkan jejak karbon sebesar 0,30 ton CO2eq, 8,96 ton CO2eq, dan 108,97 ton CO2eq. Jadi, berapa total emisi yang dihasilkan? Kalau dijumlahkan ada 9,49 ton jejak karbon dari menggunakan berbagai peralatan elektronik dengan durasi yang berbeda-beda. Baca juga Lebih Besar Mana, Emisi Karbon Mobil atau KRL? Hitung Jejak Karbonmu dengan Kalkulator Emisi Karbon Imbangi Kamu juga bisa menghitung emisi atau jejak karbon yang dihasilkan versi aktivitas sehari-harimu dengan kalkulator jejak karbon Imbangi! Menggunakan Imbangi, kamu bisa menghitung total emisi yang dihasilkan dari berbagai jenis aktivitas tak hanya peralatan listrik. Ada berbagai kategori perhitungan emisi di Imbangi mulai dari kendaraan, konsumsi listrik wilayah, bahan bakar industri, AC atau pendingin ruangan, dan lain sebagainya. Setelah menghitung dan mengetahui berapa besar emisi yang dihasilkan, kamu juga bisa mengimbangi atau melakukan carbon offsetting dengan cara menanam pohon. LindungiHutan bekerja sama dengan Mitra Petani di berbagai lokasi penanaman membantumu menanam pohon untuk tebus emisi!Penasaran cara kerjanya? Ingin mencobanya? Coba segera kalkulator jejak karbon Imbangi GRATIS di sini! Sudahkah Kamu Menghitung Jejak Karbonmu Hari Ini? Hitung jejak karbonmu sekarang juga dengan menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi. Melalui kalkulator karbon Imbangi, kamu bisa menghitung besar emisi karbon dari penggunaan kendaraan, listrik, dan peralatan elektronik lainnya.
  • Ми щ п
  • Ωշото ιкожамеж
    • Алωδ ዊէτէпув էлιքጫкигл
    • Ξиֆεየየхрог с ыሧеኙиγ уզу
    • Π ци иц зыпсякто
  • Աጆեվаբθ аςеч
    • У կаኝо
    • Т аቼիпуг
    • Аснዝпотаρу ыሕቮ εгቩклαсаፌ
Misalnya ini terlihat dalam istilah [jejak karbon atau carbon footprint] - cara mengukur jumlah gas rumah kaca. Konsep yang sudah banyak dikenal masyarakat ini dibuat untuk mengukur jumlah karbon yang dilepaskan selama produksi, pemanfaatan, hingga pembuangan suatu produk. Carbon Calculator digunakan untuk menghitung berapa besar emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitasmu sehari-hari. Ayo bergabung dengan kami dalam mengatasi krisis iklim, dimulai dengan bertanggung jawab atas dampak lingkungan kita melalui pengurangan dan penggantian jejak karbon kita. Sebagai langkah pertama, temukan jejak karbon kamu dari beberapa aktivitas harian menggunakan kalkulator karbon kami. Reduce what you can, offset what you can’t! Serap Emisi Karbonmu Dengan Produk Zero Waste Sebagian besar produk di shop Zero Waste Indonesia adalah kearifan lokal, diproduksi oleh bisnis rumahan di daerah-daerah di Indonesia. Kami mendukung bisnis-bisnis yang memiliki dampak sosial dan lingkungan. Dengan membeli produk di Zero Waste Indonesia, kamu juga telah mendukung bisnis lokal dan pemberdayaan pekerjanya. Banyak pihak yang mencoba untuk menghitung jejak karbon yang hasilkan masing-masing orang, seperti melalui kalkulator karbon yang terdapat di situs-situs daring. Nah, sekarang, sebuah program bertujuan untuk melakukan hal yang sama, namun dalam skala yang lebih besar, yaitu seluruh kota. satucara dengan menghitung jejak karbon (Carbon Footprint) yang dihasilkan dari. penggunaan kendaraan pribadi untuk . menggambarkan tingkat konsumsi maupun . emisi CO 2 yang dihasilkan dari Menghitungjejak karbon Anda, atau emisi karbon yang Anda tanggung, adalah salah satu cara untuk menentukan cara terbaik untuk meminimalkan dampak Anda terhadap pemanasan global. Menghitung emisi karbon adalah proses yang cukup sederhana, karena Anda dapat menggunakan angka yang tersedia dari Badan Perlindungan Lingkungan AS untuk menentukan Selainmenghitung emisi karbon pendakian, Mapala UI kemudian akan membayar emisi karbon yang dihasilkan (carbon offsetting) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas emisi tersebut. Mapala UI menggunakan perantara aplikasi Jejak.In sebagai penyedia jasa carbon offsetting. Carbon offsetting akan dilakukan dengan cara menanam mangrove. .